Ads 468x60px

Selasa, 21 Desember 2010

nitrifikasi

Semua kehidupan memerlukan nitrogen-senyawa, misalnya, protein dan asam nukleat.
Udara, yang 79% gas nitrogen (N 2), adalah reservoir utama nitrogen.
Tetapi sebagian besar organisme tidak dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk ini.
Tanaman harus aman nitrogen

niche

NICHE

Niche atau nicia atau ecological niche, tidak hanya meliputi ruang/tempat yang ditinggali organisme, tetapi juga peranannya dalam komunitas, dan posisinya pada gradient lingkungan: temperatur, kelembaban, pH, tanah dan kondisi lain.

Di dalam ekologi ada keterkaitan dengan energy,hal yang berkaitan dengan energy adalah siklus biogeokimia.Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsure atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik lalu kembali lagi ke abiotik. Ada 4 cara untuk nutrient masuk ke ekosistem,yaitu :

Weathering
Atmospheric Input
Biological Nitrogen Fixation
Immigration
Bila ada cara masuk tentu ada cara keluarnya juga,yaitu :

Erosion
Leaching, intrusi
Gaseous Losses
Emigration and Harvesting
Siklus biogeokimia juga berhubungan dengan siklus fosfor,siklus nitrogen dan siklus karbon dan oksigen.

Siklus Karbon dan Oksigen
Siklus ini merupakan siklus biogekimia terbesar.3 hal yang terjadi pada karbon adalah tinggal di dalam tubuh,direspirasi oleh hewan dan sampah/sisa.karbon masuk ke perairan melalui difusi.



Siklus Nitrogen
Jumlah yang terdapat di atmosfer 80%,nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hydrogen atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir.



Siklus Fosfor
Senyawa fosfor di alam terbagi dalam dua yaitu, senyawa fosfat organik (pada hewan dan tumbuhan) dan senyawa fosfat anorgani (pada air dan tanah). fosfat organik yang terdapat dalam hewan dan tumbuhan yang mati akan di uraikan oleh decomposer dan menjadi fosfat anorganik. Lalu fosfat yang terlarut di air tanah atau di air laut akan mengendap di di sedimen laut. Setelah itu fosfat yang dari batuan itu akan terkikis lalu akan terserap lagi oleh tumbuhan.

Senin, 20 Desember 2010

STATUS SPESIES DI IUCN (INTERNATIONAL UNION FOR CONCERVATION OF NATURE)

Kategori Status Konservasi IUCN Red List
IUCN Red List
IUCN Red List of Threatened Species atau disingkat IUCN Red List adalah daftar yang membahas status konservasi berbagai jenis makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dikeluarkan oleh IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources, Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam). Daftar ini dikeluarkan pertama kali pada tahun 1948 dan merupakan panduan paling berpengaruh mengenai status keanekaragaman hayati.
IUCN Red List menetapkan kriteria untuk mengevaluasi status kelangkaan suatu spesies. Kriteria ini relevan untuk semua spesies di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk memperingatkan betapa pentingnya masalah konservasi kepada publik dan pembuat kebijakan untuk menolong komunitas internasional dalam memperbaiki status kelangkaan spesies.
IUCN Red List dipertimbangkan sebagai sistem klasifikasi spesies yang paling objektif mengenai kelangkaan suatu spesies.
IUCN akan memperbaiki dan mengevaluasi status setiap spesies lima tahun sekali jika memungkinkan, atau setidaknya sepuluh tahun sekali. Untuk melakukan hal itu, IUCN dibantu oleh organisasi internasional seperti BirdLife International, Institute of Zoology (divisi penelitian dari Zoological Society of London), World Conservation Monitoring Centre, dan banyak organisasi internasional lainnya yang tergabung dalam Species Survival Commission (SSC).
IUCN Red List memberikan gambaran taksonomi, distribusi spesies, analisa informasi taksa dan status konservasi secara global.
Spesies diklasifikasikan ke dalam sembilan kelompok, diatur berdasarkan kriteria-kriteria seperti jumlah populasi, penyebaran geografi dan risiko dari kepunahan, sebagai berikut.
“Punah” (Extinct; EX)
“Punah di alam liar” (Extinct in the Wild; EW)
“Kritis” (Critically Endangered; CR)
“Genting” (Endangered; EN)
“Rentan” (Vulnerable; VU)
“Hampir terancam” (Near Threatened; NT)
“Beresiko rendah” (Least Concern; LC)
“Informasi kurang” (Data Deficient; DD)
“Tidak dievaluasi” (Not Evaluated; NE)
Kategori status konservasi berdasarkan UICN Red List setidaknya memberi gambaran kepada kita tentang kondisi populasi sebuah makhluk hidup. Kini tinggal kita; relakah jika daftar makhluk hidup dalam status konservasi IUCN itu akan semakin besar?
Para Kategori IUCN Red List dan Kriteria ini dimaksudkan untuk menjadi mudah dan sistem secara luas dimengerti untuk mengklasifikasi jenis risiko tinggi kepunahan global. Tujuan umum dari sistem ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja, eksplisit obyektif untuk klasifikasi yang luas spesies berdasarkan risiko kepunahan mereka. Namun, sementara Red List dapat memusatkan perhatian pada taksa yang memiliki risiko tertinggi, itu bukan satu-satunya cara menetapkan prioritas untuk tindakan konservasi untuk melindungi mereka.
Konsultasi luas dan pengujian dalam pengembangan sistem ini sangat menyarankan bahwa itu adalah kuat di sebagian besar organisme. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun sistem tempat spesies ke dalam kategori terancam dengan tingkat tinggi konsistensi, kriteria tidak memperhitungkan sejarah hidup setiap spesies. Oleh karena itu, dalam kasus-kasus individu tertentu, resiko kepunahan mungkin berada di bawah-atau over-estimasi.
Tabel lengkap data satwa berdasarkan IUCN Red list dapat didownload di sini (hewan) dan di sini (tumbuhan).
Kategori Status konservasi IUCN Red List merupakan kategori yang digunakan oleh IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dalam melakukan klasifikasi terhadap spesies-spesies berbagai makhluk hidup yang terancam kepunahan. Dari status konservasi ini kemudian IUCN mengeluarkan IUCN Red List of Threatened Species atau disingkat IUCN Red List, yaitu daftar status kelangkaan suatu spesies.
Kategori status konservasi dalam IUCN Red List pertama kali dikeluarkan pada tahun 1984. Sampai kini daftar ini merupakan panduan paling berpengaruh mengenai status konservasi keanekaragaman hayati.
IUCN Red List menetapkan kriteria untuk mengevaluasi status kelangkaan suatu spesies. Kriteria ini relevan untuk semua spesies di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk memperingatkan betapa pentingnya masalah konservasi kepada publik dan pembuat kebijakan untuk menolong komunitas internasional dalam memperbaiki status kelangkaan spesies.
IUCN akan memperbaiki dan mengevaluasi status setiap spesies lima tahun sekali jika memungkinkan, atau setidaknya sepuluh tahun sekali. Dan sejak pertama kali dikeluarkan status konservasi IUCN telah mengalami beberapa kali revisi, yaitu:
* Versi 1.0: Mace and Lande (1991). Dokumen pertama yang mendiskusikan aturan baru untuk klasifikasi.
* Versi 2.0: Mace et al. (1992). Revisi besar terhadap versi 1.0.
* Versi 2.1: IUCN (1993).
* Versi 2.2: Mace and Stuart (1994)
* Versi 2.3: IUCN (1994).
* Versi 3.0: IUCN/SSC Criteria Review Working Group (1999)
* Versi 3.1: IUCN (2001).
Kategori Status Konservasi dalam IUCN Redlist. Kategori konservasi berdasarkan IUCN Redlist versi 3.1 meliputi Extinct (EX; Punah); Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam Liar); Critically Endangered (CR; Kritis), Endangered (EN; Genting atau Terancam), Vulnerable (VU; Rentan), Near Threatened (NT; Hampir Terancam), Least Concern (LC; Berisiko Rendah), Data Deficient (DD; Informasi Kurang), dan Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi).
Extinct (EX; Punah) adalah status konservasi yag diberikan kepada spesies yang terbukti (tidak ada keraguan lagi) bahwa individu terakhir spesies tersebut sudah mati. Dalam IUCN Redlist tercatat 723 hewan dan 86 tumbuhan yang berstatus Punah. Contoh satwa Indonesia yang telah punah diantaranya adalah; Harimau Jawa dan Harimau Bali.
Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam Liar) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang hanya diketahui berada di tempat penangkaran atau di luar habitat alami mereka. Dalam IUCN Redlist tercatat 38 hewan dan 28 tumbuhan yang berstatus Extinct in the Wild.
Critically Endangered (CR; Kritis) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat. Dalam IUCN Redlist tercatat 1.742 hewan dan 1.577 tumbuhan yang berstatus Kritis. Contoh satwa Indonesia yang berstatus kritis antara lain; Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatera, Jalak Bali, Orangutan Sumatera, Elang Jawa, Trulek Jawa, Rusa Bawean.
Endangered (EN; Genting atau Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.573 hewan dan 2.316 tumbuhan yang berstatus Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Banteng, Anoa, Mentok Rimba, Maleo, Tapir, Trenggiling, Bekantan, dan Tarsius.
Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 4.467 hewan dan 4.607 tumbuhan yang berstatus Rentan. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Kasuari, Merak Hijau, dan Kakak Tua Maluku.
Near Threatened (NT; Hampir Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang mungkin berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam kepunahan, meski tidak masuk ke dalam status terancam. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.574 hewan dan 1.076 tumbuhan yang berstatus Hampir Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Alap-alap Doria, Punai Sumba,
Least Concern (LC; Berisiko Rendah) adalah kategori IUCN yang diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Dalam IUCN Redlist tercatat 17.535 hewan dan 1.488 tumbuhan yang berstatus Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan Landak.
Data Deficient (DD; Informasi Kurang), Sebuah takson dinyatakan “informasi kurang” ketika informasi yang ada kurang memadai untuk membuat perkiraan akan risiko kepunahannya berdasarkan distribusi dan status populasi. Dalam IUCN Redlist tercatat 5.813 hewan dan 735 tumbuhan yang berstatus Informasi kurang. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Papua, Todirhamphus nigrocyaneus,
Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi); Sebuah takson dinyatakan “belum dievaluasi” ketika tidak dievaluasi untuk kriteria-kriteria di atas. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Togian.

Sumber:
http://satwalangka.totalh.com/?p=273
http://www.iucnredlist.org/apps/redlist

Minggu, 12 Desember 2010

Jauhkan malas dariku ya Tuhan

"ibu kucing yang terdesak akan menjadi lebih galak daripada singa" kebanyakan mahasiswa baru keluar power nya kalau sudah terdesak.... hidup deadliners!!!,,,, kalau belum besok dikumpulin, tugas belum juga dikerjain..... tapi salah banget kalau kebiasaan ini sampai ke drafting skripsweet,,,, sumpah, badan rasanya malas banget,,, kalau kata Hilwa (my felix mate), "ni badan mager (males gerak) beut",,, ga tau kenapa, kalo dulu semester dua bisa ngerjain empat laporan praktikum yang beraneka rupa dalam seminggu, sekarang skripsian aja susahnya setengah mati,,, no inspiration...
Sebenernya berasa merinding kalo keingatan sama ibu, ade, sodara,,, dll. tapi kenapa tetep aja susah ngejain nih skripsi....
Beberapa waktu yang lalu dapet lagi mahfidzhot2 yang dulu di pelajarin di pesantren, banyak banget nilai2 yang menjadi pengingat di sana. salah satunya ya begini:

قَالَ اْلإِمَامُ الشَّافِعِي رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ
فَأَرْشَدَنِي إِلىَ تَرْكِ المَعَاصِيْ # شَكَوْتُ إِلىَ وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِي
وَنُوْرُ اللهِ لاَيُهْدَى لِعَاصِي # وَ أَخْبَرَنِيْ بِأَنَّ العِلْمَ نُوْرٌ

mungkin kalian memahami kalimat2 di atas. kurang lebih penjelasannya seperti ini.

Imam syafi'i pernah berkata: "Aku pernah mengeluh kepada seorang guru tentang kesulitanku dalam menghafal. Maka beliau memberikanku petunjuk untuk meninggalkan kemaksiatan. Beliau memberitahukanku bahwa ilmu adalah Nur (Cahaya). dan Cahaya Allah takkan pernah menyinari orang-orang yang berbuat maksiat."

entah kenapa Futur ini datang di waktu yang salah__ berkepanjangan lagi.... tapi yang menjadi kesalahan besar kita adalah membiarkan Kefuturan itu terus bertahan.... berharap malas ini segera hilang. Mungkin karena maksiatku kepadanya, malas ini sulit hilang, futur ini berkepanjangan, cahayaNya tak kuterima.....

Robbana Dzholamnaa anfusana,
wa in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa,
lanakuunanna minal khoosiriin....

semoga kewajibannku cepat selesai dan semoga kita lulus dengan hasil terbaik teman2...
^^ love felix... (Bio UI '06)

Jumat, 10 Desember 2010

siap-siap

Ga tau mau nulis apa. Yang jelas, ga pernah berhenti berfikir. Terutama tentang hidup. Kemarin cerita ama teman2. Kalo kita hidup 60th. Sehari kita tidur 8 jam. Itu hitungan rata2, walaupun bisa kurang atau bisa lebih. Segitu saja berarti kita sudah tidur 20th dari total umur 60, atau 33th kalo umur kita 100th. Terus berapa lama kita bermain? Hehe. . . Kata Bangkit (temanku), kalo kita sehari OL 1 jam, berarti bisa hampir 3 tahun qt ol seumur hidup. Belum dihitung maenya. Itu yang asyik2, alias memuaskan diri.
Sekarang kita pikirin soal masa depan, yang belum tentu juga kita sampai ke sana. Berapa tahun kita habisin waktu buat mencapai cita2? ? kalo kita hitung sejak SD. Kalo sampe selesai S1 brarti sekitar 16th. Kalo mau lebih dari S1, ya. . . Bs 20th. Itu bisa qta selesein di usia sekitar 20an (kepala 2). terus, apa lagi? Ya ngabisin sisa! Yg 40 th lg! Kan yg 20 th dah dipake tidur! Berarti sisa 20th! Buat nikmatin sisa hidup. Sayangnya banyak orang yang nyiapin masa depannya yang cuma dirasain beberapa tahun secara mati2an. . . Tapi, mereka ga nyiapin masa setelah matinya sepenuh hidup. . . ! Emang siapa yang tau kondisi kita setelah mati? Bukanya hidup di sana kekal? Terus gmana nyiapinya? Baca buku . . . ! Banyak di Gramed! Coba ada seminar tentang kematian, yg pembicaranya mungkin orang yg pernah mati gituh! Hehe. . . Pasti pada tobat pesertanya!

Sekarang! Kalo ada gempa dari laut kita ke bukit! Takut ada tsunami! Tapi hati2! Bukitnya entar longsor! Ikhtiar untuk mencari keselamatan! Tapi tetap inget! "SETIAP YANG BERJIWA AKAN MATI". "DIMANAPUN KALIAN BERADA JIKA TELAH DIKHENDAKI KEMATIANMU MAKA KAU TAK DAPAT BERLINDUNG MESKI DI BENTENG YANG TERK0K0H SEKALIPUN". . . lupa suratnya, tp insy4WI Inget bunyinya. . . Jadi, mari kita mati2an mempersiapkan masa depan di dunia, dan mari kita mempersiapkan kehidupan di akherat sepenuh hidup! ! selama hayat masih dikandung badan. . !
WaLLAHU a'lamu. . . .