Ads 468x60px

Rabu, 08 Juni 2011

Hanya Titipan

Bismillahirrohmaanirrohiim

huhuhu... malem..malem gini abis futsalan dapet sms banyak,,, ada urusan uang, amanah, sampe kehidupan... eh tiba-tiba teringat sama sajaknya mbah Rendra... dapetnya sajak ini waktu lagi sholat dzuhur di FKM UI, ada tausiah dari Dosen yang isinya sajak mbah Rendra... passs banget sikonnya ama aye yang lagi futur se futur futurnya futur... yang lagi bener2 ngerasa kehilangan...iki lo isine...

Hanya Titipan

Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku, bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi,

mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?.

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

WS. Rendra
si empunya...|| 10.41 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar